14 September 2011

Dahulu, manusia memiliki 3 kebutuhan primer, yaitu: sandang, pangan, dan papan. Namun, seiring kemajuan zaman kebutuhan primer manusia tidak cukup hanya 3 itu saja, melainkan bertambah satu lagi, yaitu pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat diperlukan manusia. Karena untuk hidup di dunia yang serba kompleks ini tanpa pendidikan, seseorang hanya akan dibodohi oleh manusia lainnya (homo homuni lupus). Negara kita sendiri, pemerintah mewajibkan wajib belajar 9 tahun, dimana warga Negara Indonesia diwajibkan menempuh pendidikan setidaknya lulus SMP, agar memperoleh penghidupan yang layak.

Mengingat pendidikan sebagai salah satu kebutuhan primer, maka di berbagai Negara manapun di belahan dunia ini, kebutuhan akan pendidikan merupakan hal yang sangat diperhatikan. Bahkan, saat ini pun sejak anak tersebut balita pun sudah memperoleh pendidikan formal, atau yang lebih sering disebut PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Jika berbicara masalah pendidikan, tentunya hal ini tidak lepas dari suatu benda yang bernama “buku” sebagai media pengingat, sekaligus menyalurkan ilmu, dan memperoleh ilmu. Oleh karena itu, ada istilah “Buku adalah jendela dunia”, karena dengan buku seseorang dapat memperoleh banyak hal yang sebelumnya tidak pernah diketahui.
Seiring majunya tingkat pendidikan, tentunya kebutuhan akan buku semakin meningkat. Padahal untuk membuat sebuah buku diperlukan kertas, sedangkan kertas dibuat dari serat kayu, jadi semakin banyak kita menggunakan buku semakin banyak kita menebang pohon di hutan. Tentunya kita tidak menginginkan majunya tingkat pendidikan berbanding terbalik dengan pengrusakan lingkungan, sementara lingkungan kita sudah semakin rusak dan global warming pun sudah terjadi dimana-mana.
Lalu seperti apa solusi yang bisa ditawarkan untuk permasalahan tersebut? Solusinya adalah menggunakan e-learning. Lalu apa itu e-learning? E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet dimana pada akhirnya akan menghasilkan semacam perpustakaan elektronik dimana siswa dapat mendownload buku(e-book) yang mereka inginkan dengan mudah. Bagaimana bentuknya? E-Learning menggunakan konsep website sebagai media yang di dalamnya berisi kumpulan e-book, dimana para siswa yang terdaftar dapat dengan mudah mengunduh e-book yang mereka perlukan.
Pengertian dari e-book sendiri adalah versi elektronik dari buku. Jika buku pada umumnya terdiri dari kumpulan kertas yang dapat berisikan teks atau gambar, maka buku elektronik berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar. Dewasa ini buku elektronik diminati karena ukurannya yang kecil bila dibandingkan dengan buku, dan juga umumnya memiliki fitur pencarian, sehingga kata-kata dalam buku elektronik dapat dengan cepat dicari dan ditemukan. Terdapat berbagai format buku elektronik yang populer, antara lain adalah teks polos, pdf,jpeg, lit dan html. Masing-masing format memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan juga bergantung dari alat yang digunakan untuk membaca buku elektronik tersebut.
Salah satu usaha untuk melestarikan literatur berbentuk buku yang banyak jumlahnya dan memerlukan biaya perawatan yang mahal adalah dengan melakukan transfer dari bentuk buku ke bentuk buku elektronik. Dalam hal ini akan banyak ruang dan juga upaya yang dihemat untuk merawat literatur-literatur tersebut.
Dalam kasus e-learning, e-book dimasukkan dalam website. Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).
Dalam prakteknya ada 3 komponen utama dalam e-learning, yaitu administrator, instructor, dan student dimana 3 komponen ini berfungsi sebagai pembagian hak akses sistem, sehingga dapat menjamin keamanan sistem itu sendiri. Administrator bertugas untuk mengatur jalannya seluruh proses dalam E- Learning, contohnya: membuat username baru untuk guru, mengubah tampilan dalam E-Learning, dll. Instructor (guru) bertugas meng-upload materi pelajaran ke dalam E-Learning sehingga materi pelajaran bisa diakses / diunduh oleh Student. Sedangkan, Students bertugas untuk mengambil / men-download materi pelajaran yang sudah disediakan oleh Instruktor (guru).
Akhir kata, banyak manfaat yang diperoleh dari e-learning yaitu: mempermudah Kepala Sekolah untuk memantau proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, mempersingkat waktu penyampaian kepada Kepala Sekolah tentang laporan akademik siswa, mempermudah siswa untuk mendapatkan materi pembelajaran tambahan dari guru tanpa menggunakan cara konvensional, menghemat biaya pengeluaran dalam penggunaan kertas. Penulis berharap semakin banyak sekolah yang menggunakan e-learning karena banyak sekali manfaat yang diperoleh dari e-learning, dan e-learning merupakan suatu solusi dimana majunya tingkat pendidikan yang berbanding lurus dengan ramah lingkungan. (oleh Albert Budi Christian: mahasiswa fakultas Ilmu Komputer dan Ketua Lembaga Pers Mahasiswa PARAGA Unika Soegijapranata Semarang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Komentar